Kisah perjalanan Nabi Musa sering diceritakan pada generasi muda untuk bisa memahami sosok Nabi sebagai panutan. Dari 25 nama Nabi, Nabi Musa merupakan salah satu Nabi yang memiliki sifat Ulul Azmi. Ini merupakan sifat istimewa berupa keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa. Sifat ini hanya dimiliki oleh Hamba Allah SWT yang istimewa.
Meskipun banyak menerima ujian dari Allah SWT, namun dengan keteguhan hati tersebut Nabi Musa tetap senantiasa bertawakal kepada Allah dan terus menyebarkan ajaran agama kepada umatnya. Nabi Musa menuntun para masyarakat untuk kembali di jalan Allah dan memperdalam ilmu tentang pengetahuan agama.

Kisah perjalanan Nabi Musa
Kisah Nabi Musa berawal sejak dirinya baru dilahirkan. Nasi Musa lahir di negara Mesir yang saat itu diperintah oleh Raja Firaun. Ibu kandung Nabi Musa bernama Yukabad sedangnya ayahnya adalah Imran Bin Yashar.
Firaun dikenal sebagai sosok raja yang kejam dan berlaku seenaknya terhadap rakyatnya. Pada saat itu, secara tiba-tiba Firaun mengeluarkan sebuah undang-undang bahwa jika lahir seorang anak laki-laki maka harus dibunuh dan tidak diperbolehkan hidup.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran sendiri bagi ibu Nabi Musa. Namun Allah memberikan ilhamnya dan memberitahukan bahwa bayi tersebut harus diletakkan dalam sebuah peti dan dihanyutkan ke bagian sungai Nil.

Nabi Musa menjadi anak angkat Firaun
Nabi Musa menjadi anak angkat Firaun dengan tidak sengaja. Saat ibu Nabi Musa menghanyutkan peti ke sungai Nil, tanpa disengaja ditemukan oleh istri Firaun yang bernama Asyiyah. Istri Firaun memohon agar dia memperbolehkan bayi tersebut agar bisa tetap hidup dan dijadikan sebagai anak angkat.
Karena rasa cinta terhadap istrinya akhirnya Firaun memperbolehkan istrinya untuk merawat bayi tersebut dan membesarkannya. Nabi Musa diberikan pakaian yang layak dan pendidikan yang bagus. Sesuatu hal yang asing bagi Nabi Musa adalah keyakinan yang dimiliki Firaun.
Nabi Musa memerangi kaum kafir Firaun
Setelah dewasa, akhirnya Nabi Musa mengetahui bagaimana sifat Firaun yang sebenarnya dan seberapa kejam perilakunya. Firaun bertindak sewenang-wenang karena memiliki kekuasaan. Akhirnya Allah menurunkan wahyu dan mengangkat Musa sebagai Nabi dan juga Rasul. Nabi Musah juga diberikan hadiah berupa kitab suci Taurat.
Dari sinilah awal permulaan Nabi Musa mulai bertekad untuk memerangi kaum kafir Firaun. Nabi Musa mulai menyebarkan agama islam dan sudah mendapatkan beberapa pengikut. Namun melihat hal tersebut Firaun merasa marah dan akhirnya memburu kaum Nabi Musa hingga ke tepi laut merah.
Untuk menyelematkan kaumnya, Nabi Musa memukul tongkatnya ke laut dan terbelah membentuk jalan yang bisa dilewati. Berada di belakangnya, rombongan Firaun juga ingin melewati jalan tersebut. Namun Nabi Musa kembali memukul tongkatnya dan mengembalikan kondisi laut dalam keadaan semula.

Dengan sekejap seluruh kaum Firaun tergulung ombak yang besar dan diketahui semuanya mati terbawa arus. Mulai dari saat itulah Nabi Musa bisa menyebarkan agama islam dengan lebih tenang.
Itulah ringkasan kisah perjalanan Nabi Musa yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pedoman untuk bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Awalnya juga Nabi Musa mengalami kebingungan karena harus memerangi keluarga angkatnya sendiri yang sudah membesarkan dan mendidiknya.
Namun karena kecintaannya kepada Allah akhirnya Nabi Musa memutuskan untuk melakukan hal tersebut dan lebih membela islam. Hal inilah yang membuat agama islam akhirnya bisa menyebar ke berbagai bagian negara yang lainnya.