Apa itu Tenaga Endogen? Jenis, Contoh, dan Pengaruhnya

Dian

Ads - After Post Image

Apa itu Tenaga Endogen? – Dari awal terbentuknya, bentuk muka bumi tidaklah bersifat permanen dan selalu seperti ini. Tetapi secara terus- menerus mengalami perubahan. Perubahan muka bumi ini disebabkan oleh dua tenaga yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga Endogen
Skema pembagian Tenaga Pengubah Permukaan Bumi

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini dapat memberi bentuk relief permukaan bumi. Contoh tenaga endogen adalah gejala vulkanisme dan tektonisme.

Meletusnya gunung api dan terjadinya gempa bumi merupakan contoh akibat adanya tenaga endogen. kedua peristiwa ini dapat mengubah wajah permukaan dan struktur dalam bumi, serta berdampak langsung terhadap seluruh kehidupan di bumi.

Tenaga endogen dibagi menjadi Vulkanisme dan Tektonisme dengan penjelasan berikut ini :

Tenaga Endogen Vulkanisme

Magma adalah induk dari batuan bumi

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu magma yang bergerak dari lapisan dalam mantel menyusup ke lapisan litosfer yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi.

Magma adalah batuan cair pijar dengan suhu tinggi yang terjadi dari berbagai mineral dan mengandung gas yang larut di dalamnya. Magma dapat berbentuk padat, cair, dan gas.

Suhu magma sangat tinggi sehingga bersifat aktif. Gejala vulkanisme terbentuk dengan persyaratan sebagai berikut :

Terbentuknya Dapur Magma di Lapisan dalam Kulit Bumi

Dapur magma/kantong magma adalah ruang di lapisan dalam kulit bumi tempat magma berada. Kedalaman dan besarnya dapur magma beragam. Perbedaan letak kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan.

Semakin dalam letak daput magma maka akan semakin kuat letusan sebuah gunung berapi, dan juga sebaliknya semakin dangkal maka akan semakin lemah letusannya.

lntrusi Magma

Intrusi Magma Dengan Keterangan
Intrusi Magma Dengan Keterangan via brainly.co.id

lntrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan/retakan dan celah pada lapisan batuan pembentuk litosfer, tetapi tidak sampai ke luar permukaan bumi.

Tekanan gas-gas yang terkandung di dalam magma itu sendiri yang menyebabkan terjadinya proses intrusi. Dengan adanya proses pendinginan karena penurunan suhu, magma dapat membeku dan membentuk bongkah-bongkah batuan yang sangat keras.

Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi menghasilkan bentukan sebagai berikut :

  1. Batolit merupakan dapur magma yang membeku.
  2. Lakolit, batuan beku sebagai hasil magma yang menyusup antara dua lapisan litosfer yang berbentuk lensa cembung
  3. Sills atau kepingan intrusi, berbentuk tipis mendatar, menyusup antara dua lapisan litosfer.
  4. Korok atau gang, batuan beku hasil intrusi magma yang berbentuk tipis, memanjang, memotong litosfer dengan arah vertikal atau miring.

Lebih jelasnya mengenai batuan bisa anda simak pada artikel Jenis-Jenis Batuan.

Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma sampai permukaan bumi. Dapat dibedakan menjadi dua dengan dasar kekuatan letusannya :

  • Erupsi Efusif : Erupsi efusif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang berupa lelehan lava dan lahar. Jenis ini terjadi jika magma relatif encer.
  • Erupsi Eksplosif : Erupsi Eksplosif adalah keluarnya magma ke permukaan bumi yang disertai letusan atau ledakan yang cukup dahsyat. Jenis ini terjadi jika cairan magma kental dan memiliki kandungan gas yang relatif banyak. contoh: Letusan gunung Kelud di Kediri, Merapi di Yogyakarta, dan Krakatau di selat Sunda.

Jika menggunakan celah atau lubang keluar,proses keluarnya magma dapat dibedakan menjadi linear,areal, dan sentral :

  • Erupsi Linear adalah erupsi yang proses keluarnya magma melalui celah/retakan yang memanjang, sehingga membentuk deretan gunung api. Misalnya, deretan gunung api sepanjang pulau jawa.
  • Erupsi Areal adalah erupsi yang proses keluarnya magma yang terjadi karena letak magma dekat dengan permukaan bumi,sehingga magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang berada di atasnya. Lubang magma berukuran besar, contohnya seperti pegunungan di Argentina dan Paraguay.
  • Erupsi Sentral adalah erupsi yang proses keluarnya magma melalui satu lubang sehingga membentuk kerucut gunung api yang terpisah – pisah. Erupsi sentral menghasilkan bentuk gunung sebagai berikut. Loncat ke Jenis dan Bentuk Gunung Berapi.

Jenis dan Bentuk Gunung Berapi

Stratovolcano

Gunung Merapi di Yogyakarta
Gunung Merapi di Yogyakarta via brainly.co.id

Gunung api strato mempunyai bentuk kerucut. Hal ini terbentuk karena materi letusan gunung api merupakan campuran antara erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Letusan dapat terjadi berulang-ulang sehingga material yang dikeluarkan akan merata disekitar lokasi erupsi yang pada akhirnya membentuk lapisan-lapisan gunung.

Hampir seluruh gunung api yang ada di lndonesia merupakan gunung api strato. Misalnya Gunung Merapi, Merbabu, Semeru, dan Kelud.

Gunung Api Perisai/Shield

The Piton de la Fournaise di Prancis
The Piton de la Fournaise di Prancis

Gunung api perisai merupakan gunung api yang beralas luas dan berlereng sangat landai. Dihasilkan oleh magma cair yang encer, misalnya gunung api di Kepulauan Hawaii dan The Piton de la Fournaise di Prancis (link).

Gunung Api Maar

Gunung api maar memiliki bentuk seperti danau kecil. Bentukan seperti ini merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan hanya terjadi sekali. Lubang kepundah berbentuk lingkaran besar yang menganga. Gunung api maar tidak terlalu tinggi dan terdiri dari timbunan bahan-bahan padat (efflata). Misalnya Gunung Lamongan.

Tipe Letusan Gunung Berapi

Tipe letusan gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma, dan kekentalan (viscositas) magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan sebagai berikut:

  • Hawaii, dengan ciri-ciri sebagai berikut: lavanya encer, tekanan gasnya rendah, dan kedalaman dapur magmanya sangat dangkal. Contohnya adalah Gunung api Maona Loa, Gunung api Maona kea, dan Gunung api Kilauea di Hawaii.
  • Stromboli, dengan ciri-ciri sebagai berikut: lavanya encer, tekanan gasnya sedang, dapur magma dangkal, dan hasil letusan berupa efflata. Contoh gunung dengan tipe ini adalah Gunung Vesuvius (ltalia), Raung (Jawa), dan Batur (Bali).
  • Vulkano yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu vulkano kuat dan vulkano lemah. Vulkano kuat memiliki ciri-ciri lavanya encer agak kental, tekanan gas tinggi, dan dapur magmanya dalam. Hasil letusan berupa tipe ini bom, lapili, abu vulkanik, serta leleran lava. Contohnya adalah Gunung Bromo dan Gunung Etna. Vulkano lemah memiliki ciri-ciri lavanya yang encer, tekanan gas sedang, dapur magma yang dangkal, dan hasil letusannya berupa bom, lapilli, dan abu vulkanik. Contoh dari tipe ini adalah gunung Semeru di Jawa Timur.
  • Merapi yang memiliki ciri-ciri lavanya kental, tekanan gas rendah, dapur magma sangat dangkal, dan hasil letusan berupa lava pijar, awan panas dan lahar dingin. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah.
  • Perret atau Plinian yang memiliki ciri-ciri lavanya encer sampai dengan kental, tekanan gas tinggi ,dapur magma sangat dalam, dan hasil letusan berupa gas yang membumbung tinggi dan dihiasi awan berbentuk bunga kol. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Krakatau di selat Sunda.
  • Pelee yang memiliki ciri-ciri: lavanya kental, tekanan gas tinggi, dapur magma dalam, dan hasil letusan berupa awan pijar dengan suhu ±200 derajat celcius. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Pelee di Amerika Tengah.
St. Vincent dengan ciri-ciri berupa lavanya yang kental, tekanan gas sedang, dapur magma dangkal, dan hasil letusan berupa lahar panas. Contoh tipe ini adalah gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur yang sempat meletus lagi tahun 2014 yang lalu.

Material yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi

Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883

Letusan gunung api mengeluarkan material yang bermacam-macam. Material/benda vulkanis ini dapat berbentuk padat, cair, maupun gas.

Material padat/efflata

  • Bom yaitu batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari gunung api saat terjadi letusan.
  • Kerikil yaitu batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan.
  • Lapili yaitu batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi letusan.
  • Pasir vulkanik, yaitu batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari gunung api
  • Abu vulkanik yaitu abu yang dikeluarkan dari gunung api.
  • Skoria/Scoria yaitu material magmatik berwarna kehitaman, kecokelatan, hingga kemerahan, mempunyai struktur berongga, agak berat, dan cenderung tenggelam di dalam air.
  • Batu apung yaitu batuan berongga yang berasal dari buih magma yang cepat membeku pada saat buih tersebut terlempar ke atas pada waktu terjadi letusan gunung api.

Material cair

  • Lava, yaitu magma yang berada di kawah (lubang kepundan) dan akan meleleh dilereng gunung apabila terjadi letusan/erupsi,
  • Lahar panas, yaitu lelehan lumpur panas yang terbentuk dari lava bercampur air yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi air sebagai danau kepundan), dan
  • Lahar dingin, yaitu lelehan lumpur dingin yang dihanyutkan oleh air hujan dengan sifat merusak apapun yang dilewatinya.

Benda gas

  • Solfator, adalah gas belerang (H2S),
  • Fumarol, berupa uap air (H2S), dan
  • Mofet, berbentuk CO2 yang berbahaya.

3 Manfaat Gunung Berapi

Walaupun membahayakan keselamatan makhluk hidup sewaktu meletus, gunung api memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut :

  • Sebagai daerah penangkap atau mendatangkan hujan.
  • Abu vulkanik dapat menyuburkan tanaman.
  • Menjadikan letak mineral (tambang) dekat dengan permukaan tanah.
  • Bisa menjadi salah satu objek pariwisata yang menarik.

Cara Mengurangi Bahaya Letusan Gunung Berapi

  • Membuat terowongan atau jalur untuk tempat mengalirnya lahar.
  • Mengadakan pos-pos pengamatan gunung api, dan
  • Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api.

Tenaga Endogen Tektonisme

Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun lateral (mendatar) yang mengakibatkan perubahan lokasi (dislokasi) lapisan batuan pada permukaan bumi.

Dislokasi adalah perubahan letak dari kompleks batuan, baik yang mengakibatkan putusnya hubungan batuan atau tidak. Pada umumnya bentukan hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan patahan.

Tektonisme terdiri dari dua macam sebagai berikut.

Orogenesis

Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit. Pada gerakan orogenesis ini terjadi pembentukan lipatan dan patahan.

Lipatan

Contoh Lipatan di Prancis
Contoh Lipatan di Prancis via blogspot.com

Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat.

Kerutan atau lipatan bumi ini nantinya bisa membentuk pegunungan. Punggung lipatan disebut dengan antiklinal dan lembah lipatan dinamakan sinklinal. Daerah sinklinal yang sangat luas dinamakan geosinklinal

Contoh daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum Mediterania, Pegunungan Sirkum Pasifik, dan Pegunungan Bukit Barisan.

Berdasarkan posisi sumbunya, jenis-jenis lipatan adalah sebagai berikut:

  1. Lipatan tegak
  2. Lipatan miring
  3. Lipatan menggantung
  4. Lipalan isoklinal
  5. Lipalan rebah
  6. Lipatan kelopak

Bentukan Patahan (Sesar)

Patahan Horst dan Graben di Iran
Patahan Horst dan Graben di Iran

Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam waktu yang cepat, sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Pada daerah patahan terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan, baik secara horizontal maupun vertikal.

Sesar dapat dibedakan berdasarkan pada arah persegerannya dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Sesar normal terbentuk karena adanya tenaga tarikan sehingga atap sesar bergeser relatif turun terhadap alas sesar.
  • Sesar naik terjadi karena adanya tenaga yang mendorong sehingga atap sesar bergeser relatif ke atas terhadap alas sesar.
  • Sesar mendatar memiliki arah gerakan dominan horizontal.

Dari berbagai tipe sesar, dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi sebagai berikut.

  • Horst (tanah naik) adalah bagian dari patahan yang mengalami pengangkatan lebih tinggi dari pada daerah sekitarnya.
  • Graben/slenk (tanah turun) adalah bagian dari patahan yang memiliki posisi lebih rendah jika dibandingkan daerah sekitarnya.

Gejala berupa air terjun dapat menjadi petunjuk adanya sesar. Adanya gerakan naik turun (pergeseran) pada bidang sesar dapat menyebabkan sungai yang tadinya normal tiba-tiba turun sebagai air terjun.

Epirogenesis

Epirogenesis adalah pengangkatan atau penurunan benua, yaitu tenaga endogen yang bekerja pada daerah yang relatif luas dengan kecepatan yang relatif lambat. Bisa dibedakan menjadi 2 sebagai berikut:

Epirogenesis Negatif

Epirogenesis negatif yaitu gerak naik permukaan bumi yang mengakibatkan daratan naik dan air laut seolah-olah turun. Dengan demikian daratan meniadi semakin luas.

Epirogenesis Positif

Epirogenesis positif adalah gerak turun permukaan bumi yang mengakibatkan daratan turun dan permukaan air laut seolah-olah naik, Akibatnya, sebagian besar daratan tergenang air dan terlihat semakin menyempit

Bagikan:

Ads - After Post Image

Tags

Dian

Admin, hubungi via email: irvgame.com@gmail.com